Eajaya Swasembada : Ekspansif & Inovatif – Perusahaan Ritel dan Distributor Gawai Terbesar di Indonesia Menyambut Era E-Commerce via FinTech :: Bagaimana ERAA Selanjutnya (2018) ?

Menariknya saham ERAA : Mulai dari Strategic Partnership, akuisisi IOT [Financial Technology] sebagai strategi era E-Commerce [potensi bangun sistem pembayaran & pembiayaan digital mandiri], potensi [PLAN] ekspansi 5x lipat gerai baru, Strategic Partnership GARMIN – ERAJAYA, Produk Internet of Things (IOT), Kebijakan Peraturan Menperin No. 65/2016 mewajibkan komponen SmartPhone 4G & Tablet dengan TKDN 30% untuk Hardware, Software dan Komitmen Investasi, 4x lipat peningkatan pengguna ponsel selama 5 tahun di Indonesia [Indonesia menjadi pasar terbesar bagi perusahaan ponsel dunia], hingga rencana dibangunnya R&D Apple dengan perkiraan nilai investasi sebesar US$ 44 Juta atau sekitar IDR 586 Miliar di Indonesia. maka Apakah saat ini merupakan peluang menarik untuk memiliki saham ERAA ?

Apakah harga saham ERAA sanggup mencapai ke >1600/share ?.

 

 

[ Jika Anda sering berkunjung ke situs bullrecommend.com, pasti Anda ingat beberapa waktu lalu atau menjelang akhir tahun 2017 dan awal – awal tahun 2018 Penulis sempat memberikan potensi dari menariknya saham – saham sektor perkapalan yang bisa Anda baca [ disini ] dan juga saham – saham sektor konstruksi yang bisa Anda baca [ disini ], serta saham yang akhirnya melejit tinggi seperti INKP [ disini ] , LEAD [ disini ] serta beberapa saham lainnya. Menariknya kali ini Penulis akan memberikan artikel terkait analisis saham ERAA di bawah ini jadi silahkan baca hingga tuntas. Jika Anda ingin baca artikel saham – saham pilihan bullrecommend.com lainnya bisa Anda baca ( disini ) ]

[ sebelum Anda membaca artikel soal analisis saham ERAA maka penulis menyarankan alangkah lebih baik lagi Anda membaca (artikel ini) untuk lebih memahami pentingnya mindset value investing setelah hasil analisis itu sendiri ]

Perlu Anda ketahui bahwa saham ERAA ini telah diberikan Reminder / Disclousure Akumulasi BELI/HOLD secara bertahap di harga <785/share lebih dulu via Telegram BullRecommend LS sejak [menjelang] akhir tahun 2017 [November 2017] oleh BullRecommend.

Hasil analisis [terbatas] saham ERAA ini di publish via Website BullRecommend Awal Maret 2018. Tentunya Ebook Review analisis saham ERAA telah di publish lebih dulu secara RealTime via email (15 November 2017 – tepat saat harga saham ERAA berada di harga layak akumulasi).

Berikut adalah ScreenShoot Reminder Akumulasi BELI {bertahap} di harga <785/share pada Tanggal 14 November 2017 dan / atau hingga 24 Januari 2018 (Setiap saat harga saham ERAA di harga layak akumulasi) via Telegram BullRecommend LS (Beberapa hal sengaja di blur untuk menjaga ekslusivitas Anggota/member BullRecommend LS) –> Khusus Anggota / Member BLS :

                                                        

Gambaran / Alur PLAN untuk saham ERAA yang telah dilakukan BullRecommend : (Bagaimana selanjutnya ?, Hanya di BullRecommend Limited Seat !

Berikut adalah ScreenShoot hasil review analisis Laporan Keuangan per kuartal saham ERAA (2017) di Ebook 3Q17/9M17 via Telegram BullRecommend LS (Beberapa hal sengaja di blur untuk menjaga ekslusivitas Anggota/member BullRecommend LS) –> Khusus Anggota / Member BLS :

            

Ebook Kuartal terkait saham ERAA terbit sejak 15 November 2017 [saat harga saham ERAA masih 785/share]

Berikut adalah review Penulis yang tertuang pada Ebook Kuartal saham ERAA di akhir 2017 [15 November 2017] lalu [Catatan : Anda bisa membacanya dibawah ini]

[Ebook Review atas Laporan Keuangan 3Q17/9M17 saham ERAA ini terbit via email pada November 2017 lalu atau sejak harga saham ERAA berada di harga layak akumulasi yaitu sejak harga <785/share]

Saham ERAA atau saham dari perusahaan PT. Erajaya Swasembada Tbk. ini sudah cukup lama (Baca : Setidaknya hingga beberapa bulan) masuk dalam saham pilihan penulis atau dalam hal ini bullrecommend.com . Artinya bukan tanpa alasan penulis tetap masih memasukkan saham ERAA ke dalam daftar pilihan yang sesuai kaidah value investing di harga saat ini (Catatan : Saat review ini ditulis harga saham ERAA di level 785/share).

Okey, penulis harus mengulang review yang memang masih belum kadaluarsa untuk digunakan sebagai “alasan logis” kenapa saham ERAA masih layak untuk masuk dalam daftar saham pilihan penulis via BullRecommend .

 

Chek it out ! (Baca : Kenapa saham ERAA masih menarik selain dilihat dari valuasinya)

Yaitu adalah TEKNOLOGI atau lebih tepatnya peralihan dari era Industri ke era Informasi. Di tahun 2016 transaksi bisnis digital atau E-Commerce telah mencapai angka IDR 261 Triliun dan diperkirakan pada tahun 2020 nanti transaksi bisnis digital akan mencapai angka IDR 1700 Triliun ! . Artinya saat ini dunia mulai merespon aspek teknologi sebagai suatu desain perkembangan bisnis digital atau iinformasi (Catatan : bukan lagi mesin konvensional namun beralih ke software mesin canggih digital atau data). Dan… tentu saja jalannya bisnis digital tersebut akan sangat erat kaitannya dengan dukungan sarana berupa gadget (Katakanlah : SmartPhone) dan juga perangkat – perangkat Internet Of Things (IoT).

Awal tahun 2017 lalu penulis sempat tahu kabar soal WarrenBuffet yang mulai saat ini sangat menyukai saham teknologi, bahkan hal tersebut dibuktikan dengan “dimasukannya” saham Apple ke dalam portofolio WarrenBuffet melalui perusahaan holdingnya yang tidak lain adalah Berkshire Hathaway.

Jika Anda mengikuti jalan cerita sang value investor tersukses di dunia ini, si WB dari dulu sebenarnya anti terhadap saham perusahaan teknologi atau yang berhubungan dengan teknologi (Katakanlah : Microsoft). But, saat ini (Di era informasi, bukan lagi era industri) si WB justru gencar melakukan akumulasi saham teknologi, ya sebut saja saham Apple yang di beli hingga masuk dalam jajaran saham 3 besar di daftar portofolio Berkshire Hathaway saat ini. WarrenBuffet optimis bahwa perusahaan teknologi seperti Apple ini akan memiliki potensi serta prospek yang cerah kedepannya dan dia berkata bahwa nilai kapitalisasi saham Apple ini bisa mencapai US$ 1 Triliun beberapa waktu kedepan dan tentu mengalahkan nilai kapitalisasi dari Berkshire Hathaway itu sendiri.

Apa yang membuat si WB berpandangan seperti itu ?. Yups, tentu saja era Industri yang beralih ke era Informasi.

Apa hubungannya dengan saham ERAA ?.

Jika di luar sana (Baca : Amerika atau Korea Selatan atau Jepang) kita bisa dimungkinkan untuk membeli langsung saham perusahaan teknologi tersebut seperti Apple atau Samsung di NYSE atau New York Stock Exchange. Namun, karena kita cinta dengan bursa Efek Indonesia maka hal yang sangat di mungkinkan adalah membeli saham ERAA yang dimana memiliki garis bisnis secara langsung.

Perlu penulis uraikan bahwa saham ERAA ini adalah perusahaan yang menjalankan usaha importir, distributor serta perdagangan retail perangkat telekomunikasi seluler seperti SmartPhone, tablet , gadget dan perangkat elektronik lainnya. Bahkan baru – baru ini (2017) ERAA juga melakukan diversivikasi bisnis melalui produk perangkat internet of things yang bekerjasama dengan Go Pro maupun Garmin.

Singkatnya adalah saat ini ada peluang dengan potensi cukup besar untuk tidak mensia – siakan saham ERAA sebagai pilihan saham yang masih undervalue dan berpotensi cerah kedepannya. Secara historis harga saham ERAA ini pernah mencapai harga IDR 3450/share pada pertengahan tahun 2013 lalu sebelum akhirnya turun hingga terdalam di harga IDR 396/share pada pertengahan Agustus 2015 lalu.

Okey, jadi seperti di atas beberapa review penulis sebelumnya untuk saham ERAA dan hingga saat ini valuasi saham ERAA masih “terjaga” pada status Undervalue. Namun, menariknya pada saat undervalue seperti saat ini ERAA sedang terus melakukan ekspansi penambahan gerai serta mendiversifikasi produk teknologinya dan beberapa kerjasama dengan perusahaan teknologi dunia seperti Garmin ataupun GoPro. Jadi, disinilah letak peluang tersebut berada.

Lalu, Kapan harga saham ERAA ini akan naik tinggi ?. Just, Let’s see …

Berikut poin – poin signifikan Kinerja Keuangan (Fundamental) dari ERAA jika di komparasi secara YOY (Year on Year) menggunakan Laporan Keuangan 9M16 vs 9M17.

Laba yang dihasilkan ERAA masih bersumber dari bisnis utama perusahaannya yaitu berupa perangkat teknologi atau alat komunikasi. Dimana penghasilan atau pendapatan dengan kontribusi peningkatan terbesar ada pada segmen Voucher Elektronik 30% (YOY), Aksesoris 24% (YOY), Starter Packs 104% (YOY) dan Voucher Fisik 23% (YOY). Selebihnya belum ada perubahan signifikan yang perlu penulis tekankan untuk LK 3Q17 ERAA saat ini (Catatan : karena belum ada perubahan signifikan, kecuali menunggu dampak positif dari strategi ekspansi serta diversifikasi produk dan Ekspansi bisnis ke luar negeri [seperti Singapura dan Malaysia] dari ERAA. Saat ini berita atau NEWS soal ekspansi ERAA ke luar negeri pun masih di ulang – ulang).

ERAA masih memberikan hasil performa kurangnya tingkat efisiensi yang hampir sama dengan kuartal sebelumnya (Baca : yaitu di 2Q17/1H17) dimana hal tersebut terlihat masih terdapat adanya kenaikan sedikit di atas batas proporsi kewajaran dengan kenaikan penjualan atau pendapatannya. Seperti beban penjualan dan distribusi yang naik sebesar 27% (YOY), beban umum dan admin yang naik sebesar 18% (YOY) dan beban lainnya yang naik sebesar 86% (YOY) dimana kenaikan tersebut lumayan lebih tinggi ketimbang dengan kenaikan penjualan yang hanya masih sebesar 7% (YOY).

Secara komprehensif performa ERAA masih cukup menarik atau masih belum banyak berbeda dengan performa di kuartal sebelumnya terutama meskipun kinerja yang dihasilkan tidak atau belum terlalu signifikan namun setidaknya di valuasi harga sahamnya sampai dengan saat ini (3Q17/9M17) masih cukup UnderValue dan harusnya masih tetap “nothing to lose” untuk memiliki saham ERAA. Terutama dalam perolehan laba perusahaan, ERAA masih lebih dominan di hasilkan dari penjualan bisnis utamanya. Jadi, tidak ada atau belum ada hal yang bisa dikatakan buruk untuk memiliki saham ERAA .

Perlu dicatat bahwa penerimaan dari pajak penghasilan ERAA yang naik sebesar 382% ! (YOY) tidak bisa dikatakan menarik meski memberi kontribusi positif pada kas masuk ERAA karena bukan dari pos lini bisnis utama perusahaan (ERAA).

Jika di lihat ERAA membukukan peningkatan tambahan aliran kas masuk dari dana Utang Bank Jangka Pendek sebesar 318% ! (YOY) pada 3Q17/9M17. Hal tersebut tentu kurang bagus namun melihat tingkat kenaikan aliran kas keluar untuk tujuan pembayaran Utang Bank Jangka Panjang yang masih dilakukan (Catatan : Meski lebih rendah dari kuartal sebelumnya) maka dalam hal ini startegi atas kepedulian ERAA dalam melunasi hutangnya masih bisa di toleransi dan dikatakan cukup bagus terutama ERAA menggunakan Utang sebagai bentuk strategi ekspansi bisnisnya saat ini.

Belum ada yang berbeda dari kuartal sebelumnya (Baca : 2Q17/1H17), secara komprehensif ERAA masih menggunakan dana atas Utangnya untuk tujuan ekspansi gerai (Baca : penambahan gerai) dan juga diversifikasi produk yang bekerjasama dengan beberapa pihak seperti Garmin, Go Pro dan beberapa perusahaan teknologi.

Kesimpulannya ERAA masih memiliki kondisi fundamental yang cukup menarik di harga sahamnya saat ini (Catatan : Saat review ini ditulis harga saham ERAA dikisaran 785/share) yang masih undervalue dan prospek dampak positif dari hasil ekspansi bisnis serta diversifikasi produk teknologi ERAA.

Di atas adalah review analisis Penulis [via Ebook Kuartal 3Q17/9M17] mengenai ERAA [saat Ebook Kuartalannya terbit harga saham ERAA masih dikisaran <785/share dan tentu saja saat itu penulis masih “gencar” melakukan reminder]. Yups ! saat review saham ERAA ini di publish via website bullrecommend.com harga saham ERAA sudah dikisaran 1105/share.

 

 

Selanjutnya apa yang menarik dari ERAA ini atau setidaknya di tahun 2018 saat ini ?. Let’s Chek it out !

Memasuki era informasi saat ini dimana tentu saja selangkah kedepan dari era digital membuat Penulis kembali melakukan evaluasi pada saham – saham pilihan diantarannya adalah saham ERAA. Jadi, apa yang penulis temukan ?.

Yups, jika Anda [Catatan : Terutama Anggota BLS] ingat pada awal – awal tahun 2017 lalu penulis memilih saham ERAA selain dikarenakan valuasinya yang masih murah [Baca : Undervalue] juga karena adanya aksi korporasi [Baca : PLAN / rencana] ekspansi secara gencar yang terus dilakukan ERAA hingga saat ini. Dimana beberapa di antara aksi ekspansi yang dilakukan ERAA baru – baru ini adalah rencana penambahan gerai – gerai baru di tahun 2018 hingga 5x lipat atau 250 gerai baru di berbagai kota atau daerah, selain itu yang menarik lagi ERAA sebagai distributor dan ritel bisa dikatakan responsif dengan adanya perubahan siklus yang mana ERAA sebagai distributor menggandeng principal seperti Samsung, Oppo, Vivo, Apple dan lainnya serta sebagai ritel ERAA memiliki gerai yang menjual produk multibrand seperti iBox untuk Apple dan Mi Store untuk Xiaomi.

But, tidak sampai disitu yang membuat Penulis tertarik pada saham ERAA. Namun, beberapa di antara nya adalah kaitan dengan si WB atau opa Warren Buffet yang menambah jumlah kepemilikan sahamnya di Apple ! [Catatan : silahkan baca kembali uraian Penulis terkait Apple dan WB di paragraf awal – awal pada artikel ini untuk lebih lengkapnya]. Jadi, hingga 3Q17/9M17 saham Apple milik WB bertambah 4 juta saham atau 134 juta saham [Catatan : Nilai investasi WB di Apple sekitar US$ 21 Miliar] . Seperti yang sebagaian besar para investor tahu, bahwa Opa WB dari dulu sebenarnya anti terhadap saham – saham perusahaan teknologi atau yang berhubungan dengan teknologi (Katakanlah : Microsoft). But, saat ini (Catatan : di era informasi atau pasca era digital) Opa WB justru gencar melakukan akumulasi saham teknologi, ya sebut saja saham Apple yang di beli hingga masuk dalam jajaran saham 3 besar di daftar portofolio Berkshire Hathaway pada awal – awal tahun 2017 lalu. Meski begitu, WB memang telah menjual sebagian besar saham teknologi lainnya seperti IBM atau International Business Machines Corp. yang mana sepertinya mengalami tekanan persaingan bisnis komputasi awan dari Microsoft dan Amazon.

Lalu, Apa hubungannya dengan saham ERAA ?.

Tentu saja ada !

Jika di luar sana (Baca : Amerika, Korea Selatan ataupun Jepang) kita bisa dimungkinkan untuk membeli langsung saham – saham perusahaan teknologi seperti Apple atau Samsung di NYSE atau New York Stock Exchange. Namun, karena kita cinta dengan Bursa Efek Indonesia maka hal yang sangat di mungkinkan adalah dengan membeli saham ERAA yang dimana memiliki garis bisnis secara langsung [Catatan : Eraa sebagai Distributor dan Retail untuk Principal dan Multibrand produk Apple serta lainnya].

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya 48 gerai iBox [ Catatan : berdasarkan catatan per 2017] yang merupakan gerai khusus untuk menjual produk Apple ! .

Selanjutnya yang tidak kalah penting dan menarik adalah aksi korporasi ERAA mengakuisisi PT. Indonesia Orisinil Teknologi (Baca : IOT) sebanyak 50,99%. Penulis menilai bahwa strategi akuisisi yang dilakukan ERAA ini sebagai bentuk respon di era E-Commerce dimana ERAA bisa mengambil keputusan bisnis FinTech untuk menopang bisnis utamanya. Layanan pembayaran dan pembiayaan digital sangat di mungkinkan kedepan bisa di eksekusi oleh ERAA dan tentunya dengan bisnis FinTech nantinya ERAA bisa lebih efisien, cepat dan mudah dalam aktivitas transaksi di bisnis utamanya.

So, setelah tahu opportunity dari [Baca : PLAN / rencana] aksi korporasi ekspansi, produk multibrand, valuasi ERAA yang masih undervalue saat ini, pengembangan diversifikasi iOt atau Internet of things maka Akhirnya sampai pada suatu kesimpulan yang tentu berujung jawaban dari suatu pertanyaan, Apakah saham ERAA masih menarik untuk di akumulasi BELI ?.

Apakah Anggota/Members BLS telah JUAL saham ERAA ini setelah harga sahamnya naik (Sejak di berikan Reminder / Disclousure nya via Telegram BullRecommend LS untuk melakukan Akumulasi BELI/HOLD saat harga saham ERAA masih di kisaran <785/share) ?.

 

(Jawaban atas semua hasil analisis pertanyaan ini telah Kami publish via Telegram BullRecommend LS).

Kenapa analisis dalam kaidah value investing ini penting ?. Karena hal ini menjadi acuan utama atas keputusan penting dalam membeli suatu saham.

Jika nanti harga suatu saham yang telah memenuhi kriteria saham Value Investing (pada Harga BELI tertentu) ini nantinya mungkin terjadi retracement atau penurunan tajam, sebagai value investor hal ini di pandang sebagai bentuk moment “Salah Harga” dan tentu nya dapat dilakukan kesempatan untuk melakukan aksi BELI dan bukan hanya BINGUNG, GALAU ataupun PANIK mengikuti kata pelaku pasar yang tidak memiliki “acuan hasil analisis komprehensif” dalam pengambilan keputusan untuk BELI suatu saham yang memang MENARIK.

( Hanya ada di Telegram BullRecommend LS, Let’s JOIN Us ! – value investing indonesia BullRecommend )

Share hasil analisis beberapa saham terbaik(Sesuai kaidah Value Investing) di website BLS baru Kami lakukan terbatas. Hal ini untuk menjaga Ekslusivitas Anggota/Member BulRecommend LS.

Jika Anda cocok dengan Value Investing ala BullRecommend dan ingin mendapatkan hasil analisis BullRecommend LS lebih lengkap seperti di atas untuk saham – saham berpotensi lainnya, silahkan JOIN dengan BullRecommend LS. Klik REGISTRASI —> (di sini)

Anda akan mendapatkan berbagai fasilitas berikut, Klik —> (di sini)

Beberapa Charting TrendFollower NOT SwingTrading bisa Anda lihat disini : Klik —> (di sini)

Apakah Anda cocok dengan Value Investing BLS ?. Klik —> (di sini)

Apa itu Value Investing BullRecommend ?. Klik —> (di sini)

Profil dari BullRecommend. Klik —> (di sini)

Value Investing Indonesia BullRecommend !

NB : Beberapa sumber(Berita Terkait) diolah dari berbagai media