LINK mencatat penetrasi jaringan dan pertumbuhan pelanggan tertinggi dalam sejarah perusahaan di era revolusi industri 4.0, akankah saham Link Net “melejit” di tahun 2021 ?
Emiten : Saham LINK – PT. Link Net Tbk.
Harga Saham (saat publish/posting) : IDR 3,240/lembar
Level IHSG (saat publish/posting) : 6,248 – Maret 2021
PT. Link Net Tbk. atau LINK merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan layanan melalui jaringan komunikasi broadband termasuk penyaluran program televisi dan internet berkecepatan tinggi. Dimana Link Net memiliki dan mengoperasikan jaringan kabel Hybrid Fiber Coaxial (“HFC”) dan Fiberto-the Home (FTTH) yang menyediakan layanan akses internet berkecepatan tinggi untuk pelanggan ritel dan bisnis.
Hingga saat ini saham LINK masih bisa dinilai cukup MURAH dimana berdasarkan catatan historis 5 tahun terakhir harga saham LINK [saat review ini ditulis] masih berada dikisaran terendah atau dibawah 4,000-an/share, tentunya tanpa memperhitungkan fase IHSG despair pada Maret/April tahun 2020. Selain itu, masih murahnya saham LINK hingga saat review ini ditulis juga didasarkan pada keseluruhan aksi korporasi buyback saham Link Net selama 2018 – 2019 dengan harga rata-rata buyback diatas IDR 4,000-an/share, artinya setidaknya jika memperoleh saham LINK dibawah harga buyback tersebut maka seharusnya telah memperoleh saham LINK dengan harga murah. Sebagai tambahan, sebenarnya valuasi saham LINK berdasarkan PBV masih bisa dinilai murah jika dikomparasikan dengan rasio imbal hasil dari manfaat ekuitas atau modal emiten LINK.
Secara relevan, logis dan obyektif maka saham LINK atau saham PT. Link Net Tbk. ini bisa dinilai menarik untuk dipilih [setidaknya hingga saat review ini ditulis] atas dasar beberapa poin menarik berikut :
- Pertama, Emiten LINK mencetak pencapaian baru dengan menambah 62,430 pelanggan baru atau melebihi dari pencapaian LINK di sepanjang sejarah pencatatan emiten LINK (salah satu efek dari keadaan saat ini atau efek dari hampir seluruh aktivitas yang harus dikerjakan dari rumah selama pandemi COVID-19 beberapa waktu ini),
- Kedua, Penetrasi jaringan emiten LINK berada pada rekor yang tinggi yakni 29.1% dimana manajemen LINK berhasil menumbuhkan jumlah pelanggan baru serta utilisasi aset emiten atau saham LINK,
- Ketiga, Emiten LINK tahun ini [th. 2021] menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar IDR 3 triliun yang digunakan untuk ekspansi, serta juga diperuntukkan untuk perbaikan jaringan, upgrade jaringan dan ekspansi jaringan, dimana pada pertengahan tahun 2022 LINK menargetkan 100% migrasi jaringan dari tiang listrik ICON+ milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah pindah ke tiang milik LINK sendiri,
- Keempat/Terakhir, Emiten LINK dengan brand First Media, bermitra dengan Promptlink Communications, Inc. dalam menyediakan solusi Proactive Network Maintenance (PNM) dan Network Noise Localization, artinya LINK telah berinvestasi pada kualitas jaringan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan sekaligus meningkatkan nilai kualitatif dari emiten atau saham LINK.
Sebagai tambahan, ada kabar (masih perlu ditunggu kepastiannya via situs resmi LINK dan via situs IDX agar kabar ini bisa dijadikan acuan pengambilan keputusan secara tepat) bahwa emiten LINK akan di akuisisi, yang mana ada 4 investor strategis dalam proses uji tuntas (due dilligence) untuk mengakuisisi saham terbesar dari pemegang saham eksisting LINK. Terkait investor, ada 2 strategis investor yang bergerak di bidang yang sama dengan LINK serta ada 2 lagi yang merupakan long-term financial investor yang memiliki fund and global operation besar. Nah, jika kabar dan proses akuisisi ini memang telah release resmi via IDX atau bisa dikonfirmasi bagaimana kepastiannya maka bisa menjadi potensi makin menarik bagi going concern LINK kedepannya.
Sejauh ini berdasarkan catatan – catatan LINK tersebut, apakah potensi LINK bisa dinilai cukup menarik terlebih di era revolusi industri 4.0 seperti saat ini ?
Review secara sederhana, singkat, relevan, logis dan obyektif di atas Penulis pikir cukup menjelaskan secara prudent dan konservatif mengenai saham LINK setidaknya untuk saat ini. But, dari beberapa poin yang terpenuhi di atas maka poin terpenting selanjutnya terkait “Tindakan yang ideal untuk dilakukan selanjutnya Pada Saham LINK” berdasarkan pada laporan keuangan tentu diuraikan lebih detail hanya pada review versi lengkapnya di Ebook Kuartalan.
Emiten : Saham LINK – PT. Link Net Tbk.
Rating Fundamental — — (saat review) : Menarik / Biasa Saja / Buruk
Pada Harga IDR 2,950/lembar, Rating Valuasi Saham LINK : C (Hampir Wajar)
Pada Harga IDR 2,950/lembar, Margin to Fair Saham LINK : + 50%
“Successful Investing Takes Time, Discipline and Patience”
** Warren Buffet **
Rating Valuasi Saham : A (Sangat Murah), B (Murah), C (Hampir Wajar), D (Wajar), E (Hampir Mahal).
Rating Valuasi Saham mempertimbangkan : PBV, PER, ROE, DER, QV (Qualitative Value), RR (Risk Rate) dan HSP (Historis Stock Price) pada saat penilaian atau pengukuran Rating Valuasi Saham tersebut.
Kenapa analisis dalam kaidah value investing sangat penting ?. Karena hal ini menjadi acuan utama atas keputusan penting dalam membeli suatu saham.
Jika nanti harga suatu saham yang telah memenuhi kriteria saham Value Investing (pada Harga BELI tertentu) ini nantinya mungkin terjadi retracement atau penurunan tajam, sebagai value investor hal ini di pandang sebagai bentuk moment “Salah Harga” dan tentu nya dapat dilakukan kesempatan untuk melakukan aksi BELI dan bukan hanya BINGUNG, GALAU ataupun PANIK mengikuti kata pelaku pasar yang tidak memiliki “acuan hasil analisis komprehensif” dalam pengambilan keputusan untuk BELI suatu saham yang memang MENARIK.
Share hasil analisis beberapa saham terbaik (Sesuai kaidah Value Investing) di website andrianoktianto.com baru Kami lakukan terbatas. Hal ini untuk menjaga Ekslusivitas Anggota / Member andrianoktianto.com.
Temukan hasil review saham – saham pilihan selanjutnya hanya dengan registrasi atau join membership andrianoktianto.com (klik disini) dan dapatkan review lengkap saham – saham pilihan di Ebook Kuartalan andrianoktianto.com sesuai kaidah Value Investing – Warren Buffet / Benjamin Graham (klik disini).
TagLine : value investing indonesia andrianoktianto.com // value investing saham // investasi saham pemula // investasi saham berpengalaman // value investor Indonesia // metode value investing // saham value investing indonesia